30.12.13

CALON PRESIDEN 2014 : INI DIA 12 NAMA PESAING JOKOWI DI 2014

Survei Laboratorium Psikologi Politik UI menemukan 21 nama baru yang berpotensial menjadi kandidat lawan tanding Jokowi sebagai capres 2014CALON PRESIDEN 2014 : INI DIA 12 NAMA PESAING JOKOWI DI 2014. Jelang Pemilu 2014, Elektabilitas Jokowi hingga saat ini tidak tergoyahkan di puncak sejumlah survei tentang capres 2014. Belum ada sosok yang mampu menggeser nama Jokowi dari puncak elektabilitas. Menurut sejumlah pakar dan pengamat, hal ini justru membuat persaingan politik yang tidak sehat di 2014 nanti. Perlu ada lawan tanding seimbang bagi Jokowi. Lihat juga RAMALAN SUHU NAGA 2014 DUNIA ARTIS, KARIER & SKANDAL SELEBRITI DI 2014

"Alasan survei ini adalah kalau survei elektabilitas diterus-teruskan untuk 3 bulan ke depan, tren yang terjadi akan sama, makin mengerucut masyarakat mengiginkan Jokowi dan persaingan menjadi tidak sehat," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk dalam survei bertema 'Siapa Lawan Tanding Jokowi' di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2013).

Para pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden (capres) RI 2014, seperti Megawati, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa. Survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka pada 61 pakar.

Survei Laboratorium Psikologi Politik UI menemukan 21 nama baru yang berpotensial menjadi kandidat lawan tanding Jokowi sebagai capres 2014.

Survei ini mengabaikan unsur popularitas, elektabilitas dan pernyataan kesediaan calon untuk dicapreskan.

Berikut nama-nama mereka:

1. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan;
2. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo;
3. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini;
4. Gubernur Jawa Timur Soekarwo;
5. Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama;
6. Mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat;
7. Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung;
8. Mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudyanto;
9. Mantan Wagub Jateng Rustriningsih;
10. Ketua Serikat Petani Pasundan Agustiana;
11. CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar;
12. Akademisi Anies Baswedan;
13. Ketua umum Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih;
14. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal;
15. Ketua KPK Abraham Samad;
16. Menteri Keuangan Chatib Basri;
17. CEO Trans Corp Chairul Tanjung;
18. Direktur World Bank Sri Mulyani;
19. CEO PT KAI Ignatius Jonan;
20. Wakil Menteri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo; dan
21. Bupati Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.

Dari 21 nama tersebut, survei kemudian menyaring menjadi 12 nama dengan lima kriteria, yaitu berusia di bawah 55 tahun, memiliki integritas yang baik atau tidak terlibat kasus hukum, mampu menginspirasi, mempunyai prestasi, dan berasal dari kalangan birokrat, konglomerat, serta profesional.

Berikut 12 nama tersebut:

1. Tri Rismaharini (7,38 poin)
2. Basuki Tjahaja Purnama (7,28 poin)
3. Anies Baswedan (7,04 poin)
4. Chairul Tanjung (6,43 poin)
5. Abraham Samad (6,42 poin)
6. Ignatius Jonan (6,40 poin)
7. Emirsyah Satar (6,32 poin)
8. Chatib Basri (6,30 poin)
9. Eko Prasojo (6,10 poin)
10. Tri Mumpuni (6,03 poin)
11. Nurdin Abdullah (5,79 poin)
12. Ahmad Heryawan (5,32 poin)

Para pakar menguji faktor visi, kepemimpinan, intelektualitas, keterampilan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan manajerial penampilan, dan integritas moral para kandidat.

Penilaian yang digunakan yakni angka 1 untuk paling rendah hingga tertinggi yaitu 10. Metode yang digunakan adalah Delphi Methods, yaitu cara untuk mendapatkan informasi membuat keputusan, menentukan indikator, parameter, dan reliabel dengan mengeksplorasi ide.

0 comments:

Post a Comment